Menyusui atau memberikan ASI pada Si Kecil tidak semata-mata memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Ada nilai psikologis yang indah terjalin ketika seorang ibu menyusui sang buah hati, salah satunya memperat ikatan batin antara keduanya.
Memberikan ASI atau menyusui adalah hak azazi anak yang harus dipenuhi, dan juga menjadi hak ibu untuk menyusui buah hatinya. ASI yang kaya nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, serta sebagai zat perlindungan terhadap berbagai penyakit.
Tak hanya bagi bayi, menyusui juga bermanfaat bagi ibu. Antara lain mengurangi depresi pasca melahirkan, menurunkan risiko diabetes, hipertensi, sakit jantung, menurunkan risiko kanker payudara dan sebagainya.
Selain dari aspek kesehatan, menyusui menciptakan ikatan batin yang kuat antara ibu dan bayi yang juga dibutuhkan untuk perkembangan Si Kecil. Ikatan psikologis itu terbentuk karena dipengaruhi kontak langsung ibu dan bayi seperti sentuhan kulit, debaran jantung, suhu tubuh dan aroma ibu yang akan dikenali bayi.
Proses menyusui juga akan membuat anak merasa nyaman karena ia lebih sering dipeluk, demikian menurut penelitian yang dilakukan dari Institute for Social and Economic Research dari Universitas Essex, Inggris. Dari aspek kecerdasan, ASI mengandung nutrisi yang sangat dibutuhkan dalam perkembangan sistem saraf otak.
Penelitian menemukan bahwa bayi yang diberi ASI memiliki IQ yang lebih tinggi ketimbang bayi yang tidak mendapat ASI. Dengan menyusui, ibu mendapat banyak pelajaran serta memetik nilai-nilai yang luhur. Demikian pula dengan bayi kita. Lewat proses pemberian ASI secara alami Si Kecil pun turut belajar nilai-nilai yang positif. Seperti berikut ini:
Dunia adalah Tempat yang Aman dan Indah
Saat menyusu anak belajar bahwa dunia yang ia tinggali sekarang ini adalah tempat yang aman dan indah. Dengan kenangan emosional ini mereka belajar memasuki dunia.
Belajar Lemah Lembut
Si Kecil belajar bagaimana bersikap lemah lembut. Saat menyusui terkadang bayi kita mencubit dan menggigit payudara. Momen ini bisa ibu manfaatkan untuk mengajarkan sopan santun pada Si Kecil. Saat ia mulai mencubit dan menggigit, hentikan sejenak kegiatan menyusui anak, dan larang ia melakukan hal tersebut dengan lemah lembut. Pada awalnya ia mungkin akan menangis, tapi kemudian lanjutkan kegiatan menyusuinya. Ini akan mengajarkan pada Si Kecil kalau ada batas yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan, dan ada perilaku tertentu yang tidak dapat diterima.
Belajar Bersabar
Si Kecil belajar bersabar pada payudara. Saat usia Si Kecil semakin bertambah, ibu merasa tak lagi nyaman menyusui di ruang publik, anak terkadang harus sabar menunggu untuk disusui. Ketika ibu merasa depresi, anak terkadang harus menunggu untuk disusui sampai depresi ibu reda. Meskipun kondisi ini membuat anak merasa tidak nyaman, tapi ini akan mengajarkannya kesabaran yang akan bermanfaat baginya.
Belajar Mempercayai
Dengan menyusu anak belajar untuk mempercayai ibu. Bahwa ibu akan selalu ada, siap, dan bersedia untuknya setiap kali ia membutuhkan. Apakah saat ia lapar dan haus, maupun saat sedang kecewa atau marah. Anak belajar percaya bahwa ia aman dan kebutuhannya terpenuhi.
Menyerap Kebaikan
Saat menyusui, lantunkanlah nyanyian indah, doa, serta kata-kata positif nan lembut ke telinganya. Saat itu semua masuk ke dalam otak bayi, ia akan menyerap banyak kebaikan pula. (red)